Kamis, 30 Juni 2011

Result of SNMPTN

Diposting oleh Endang Harahap di 3:59 PM 4 komentar
Kalian tahu kan hari ini tanggal berapa? Yah, tanggal 30 Juni 2011 !!

Itu artinya Pengumuman SNMPTN 2011 udah nongol di koran-koran !

Sebenernya, kita gak perlu nunggu lama-lama dan repot-repot beli koran, karena tanggal 29 Juni 2011 jam 19.00 wib, kita udah bisa liat hasilnya di website resmi SNMPTN.

Tanggal 29 Juni pagi, aku pamit sama orangtuaku buat rutinitas biasa, yaitu jaga warnet. Aku udah minta doa sana sini buat hasilku nanti.

Nunggu jam 7 malem itu bukan sebentar, apalagi nunggunya dari pagi, ya udah aku sempet-sempetnya webcam sama sepupuku, haha, narsis, jangan langsung tutup page ini setelah kalian liat fotoku yah, wkwkwkwk :D



Pukul 18.00 WIB, aku ngeliat di Homeku, page yang ngebagiin hasil SNMPTN, dan aku langsung aja klik link itu. Sembari menunggu loadingnya, aku ngeliatin status temenku yang udah heboh aja, padahal kan masih jam 7 pengumuman yang bener. Eh, akhirnya kebuka dan muncul tampilan seperti ini.


Setelah aku masukkin nomor dan tanggal lahir aku, muncul tampilan yang buat penantianku selama ini cukup melegakan.


Liat dong, tulisan yang aku lingkari di bagian kiri atas? Aku nge-check itu berkali-kali karena takut salah. Aku seneng banget. Tapi, aku langsung berpikir, pengumuman yang bener kan jam 7 nanti, gimana kalo ini hoax? Aku lalu tenang lagi dan memilih buat gak ngabarin ini untuk sementara.
Oke, aku nunggu lagi. Sumpah, lama banget. Waktu aku buka website snmptn dan langsung ngeklik link buat hasilnya, yang muncul kayak gini nih.


Ngebetein kan? Asli! Aku kesel dan gerem ngeliat tampilan ini. Angka-angka detik yang bergerak itu loh, bikin waktu kita nunggu nambah berasa panjang banget.
Lagi nunggu-nunggu gitu, ada temen aku yang sms—yang gak bisa aku kasih tahu siapa namanya—nanyain kalo hasilnya udah keluar apa belum, yah aku jawab jujur kalo hasilnya udah keluar, tapi gak tau yang itu bener apa enggak, tunggu yang jam 7 aja.
Usut punya usut, akhirnya dia minta aku buat ngeliat hasil punya dia, gak perlu nunggu yang jam 7, buka di tempat aku buka tadi aja. Ya udah deh, aku turutin. Eh, tapi hasilnya gak keluar, kayak gini nih tampilannya.


Dan aku jawab seadanya dong, eh dia malah gak percaya dan bilang kalo aku nutup-nutupin hasil dia yang sebenernya gak lulus dan dia juga bilang aku plinplan karena tadi bilang bisa, sedangkan sekarang gak bisa.
Jujur, aku kesel banget. Aku kaget kenapa dia bisa mikir kayak gitu? Apa semua yang aku bilang itu bohong? Enggak kan? Aku punya buktinya kalo emang waktu aku lihat hasil dia, enggak bisa. Liat deh, tulisan yang aku lingkarin merah, “PENGUMUMAN BELUM DIBUKA”. Emang bener kayak gitu hasilnya, dan gak ada satupun yang aku tutupi. Aku kesel dan bales sms dia seadanya aja.
Udah deh, lupain masalah itu.
Akhirnya, tampilan waktu yang menyebalkan itu berubah juga jadi kayak gini.


Uwaaa, gak sabar !!!
Aku reload, dan sumpah, loadingnya lama banget banget banget. Akhirnya, muncul tampilan seperti ini nih.


Dejavu deh jadinya, haha, inget masa-masa nunggu hasil SNMPTN Undangan, huwahahaha :D
Setelah cukup berkali-kali klik “TRY AGAIN”, akhirnya muncul juga final resultnya, ini nih ​\(´▽`)/\(´▽`)/


Seneng?? Ya iyalah. Tapi, jujur nih, gak menutup-nutupi, sempet berpikir,”Yah, gak lulus FK nih.”
tahu gak sih gimana pengennya Papaku kalau aku jadi dokter? dokter itu cita-citaku dari kecil, dan aku rasa emang sampe sekarang. aku gak ada kesempatan lagi buat jadi dokter.
Aku bener-bener harus mengubur dalem-dalem cita-citaku jadi DOKTER. t

Gak lama dari itu, aku udah berasa artis. Ca ileeeeeee. Haha. Serius deh. Hapeku nerima banyak banget sms. Tiba-tiba aja, banyak temen yang nge-chat. Dan juga gak ketinggalan mention dari temen. Sibuk banget deh, apalagi aku kan lagi di warnet, tumben-tumbenan juga, banyak yang manggil dari tadi, ada yang mau minta di upload fotonya, ada yang nanya ini itu, banyak deh, aduuh jadi repot banget.
Sempet sedih juga karena ada beberapa temenku yang minta tolong aku buat liati hasil mereka, dan hasilnya gak sesuai dengan yang diharapkan, ada empat orang kalo gak salah.kasihan sama mereka, susah juga mau keluarin kata-kata dewasa yang bisa buat mereka tabah, karena kita gak dalam posisi yang sama dengan apa yang mereka hadapi sekarang.

Langsung aku usir deh, pikiranku yang sempet kecewa gak lulus FK.
“Liat dong Ndang, banyak orang yang gak keterima, sedangkan kamu udah keterima, tapi masih berpikir, yah gak lulus FK!”
Kata hati aku kira-kira bilang kayak gitu, Ya Allah, jahat banget yah aku, aku langsung deh terus-terusan baca hamdalah dan bersyukur.
Beberapa temen yang nanya, selain nanya lulus apa enggak, mereka juga nanya lulus di jurusan apa, maaf nih yah, aku sempet tengsin waktu mau kasih tahu, MIPA MTK, karena, pikiran aku ketika itu, bayarannya itu paling murah, dan takutnya kualitasnya juga rendah.
Eh, lagi galau-galau gitu dan akhirnya aku searching-searching PROSPEK MIPA MTK di MangGugel, aku ketemu artikel dari MAX POWER yang SUMPAH membangun banget! Check it out!

Saturday, February 13, 2010
MIPA = Fakultas Miskin Prospek?
Ini juga hasil dari tugas esai yang dikasih Bu Nina tersayang. Ini buatan Tincul, si mahasiswa Departemen Kimia Fakultas Matematika & Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia angkatan 2010. Kata dia, esai ini ia jadikan sebagai ‘balasan dan jawaban’ dari notes seorang teman di facebook yang ngebahas soal MIPA dan Teknik. Kenapa gue post di sini? Sebagai bukti bahwa walaupun jiwa gue sastra, tapi gue tetep orang IPA dan gue bangga jadi orang IPA! :D

MIPA = Fakultas Miskin Prospek?

Ketika kita hendak memilih jurusan di perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta, kita akan menemukan satu fakultas yang berisi jurusan-jurusan atau departemen-departemen ilmu murni, seperti Matematika, Fisika, Kimia, Biologi, dan juga Farmasi. Di beberapa universitas, fakultas ini memiliki jurusan tambahan seperti Ilmu Komputer, Statistik, dan Instrumentasi. Fakultas tersebut adalah Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA).

Fakultas MIPA adalah fakultas yang terfokus pada konsep keilmuan secara murni dan mendalam di bidang pada masing-masing jurusan. Ini terlihat jelas dari kurikulum yang dimiliki oleh tiap jurusan. Misalnya pada jurusan Kimia, fokus konsepdiperdalam dengan adanya cabang-cabang seperti Kimia Analitik, Kimia Organik, Kimia Anorganik, dan Biokimia yang setiap cabangnya terdiri lagi dari berbagai spesifikasi. Begitu pula dengan jurusan yang lainnya.

Kefokusan paa ilmu dasar/murni yang dipelajari, membuat masyarakat berpikir bahwa MIPA adalah fakultas yang miskin dengan prospek dan prospek kerja. Sudah sangat berakar pola pikir dan anggapan bahwa lulusan MIPA hanya memiliki dua pilihan, ilmuwan atau guru. Ini disebabkan yang mereka pelajari hanyalah ilmu dasar dan kalaupun mereka bekerja di dunia perindustrian, mereka hanyalah konseptor penghuni laboratorium. Masalah penghasilan yang rendah pun turut menjadi bagian dari paradigma yang berkembang.

Padahal bila kita mengkaji lebih dalam lagi, kita akan menemukan fakta bahwa MIPA adalah ibu dari segala jurursan berbau sains. MIPA dapat pula diibaratkan sebagai akar dari sebuah pohon masa depan. Kalau kita sudah menjadi akar, bukankah kita akan punya banyak kesempatan untuk menumbuhkan jutaan cabang dalam mengembangkannya? Apalagi, di fakultas tersebut, para peserta didik akan diberikan penanaman pola pikir yang tidak diberikan di fakultas lain. Pola pikir yang berbeda dan berorientasi pada hal pasti akan menumbuhkan cabang-cabang yang kekar dan dinamis. Ketika sebuah pohon memiliki akar yang kuat, mau jadi pohon raksasa pun tidak masalah. Ini mengindikasikan bahwa visi menjadikan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai pilar kemajuan bangsa akan tercapai dengan mudah bila para insan yang menghuni bangsa tersebut memiliki ilmu dasar yang kuat. Ini menunjukkan bahwa jurusan MIPA pun memiliki prospek yang luas.

Para lulusan MIPA pun memiliki banyak kesempatan untuk merangkul berbagai profesi. Industri perminyakan dan pertambangan yang dianggap sebagai lapangan kerja penuh untuk teknik, ternyata membutuhkan jasa ahli Kimia, Fisika, Biologi, dan Matematika dalam jumlah yang relatif banyak. Perkembangan teknologi yang dinamis membuat dunia perindustrian mencari berbagai cabang baru mengenai proses dan analisis metode produksi dari gabungan tenaga MIPA maupun teknik.

Negara Indonesia yang merupakan negara berkembang, membutuhkan pribadi-pribadi yang mandiri. Oleh karena itu, alangkah baiknya bila orientasi para mahasiswa bukanlah bekerja, tapi menciptakan lapangan kerja. Para lulusan MIPA yang memang memiliki bakat sebagai konseptor, dapat membuat dan menciptakan inovasi baru untuk proyek-proyek pembangunan di segala bidang/sektor, seperti sektor pangan, kesehatan, teknologi komputer, dan konversi energi. Tentu saja ini akan menyerap banyak tenaga kerja.

Kita pun dapat melihat salah satu contoh sosok sukses hasil didikan Fakultas MIPA, yaitu Profesor Yohanes Surya. Beliau berhasil membawa Indonesia menjadi juara dunia Olimpiade Fisika Internasional tahun 2006. Kini, beliau merangkap banyak profesi sebagai ilmuwan, motivator, dosen, penulis, dan pengembang industri.

MIPA memang hanya berorientasi pada ilmu dasar secara mendalam, tetapi kreativitas dan pola pikir yang diterapkan secara baik akan menjadikan insan-insan MIPA sebagai insan-insan produktif yang tidak bergantung penuh kepada institusi/pemerintah dalam berkarya. Ini adalah jalan terbaik untuk menciptakan propek yang baik pula bagi lulusan MIPA dan tidak menutup kemungkinan bagi lulusan dari jurusan lain.

작성자: nizz 시간: 2/13/2010 01:05:00 AM
Email This BlogThis! Share to Twitter Share to Facebook Share to Google Buzz
라벨: fakultas, mipa, prospek


Keren kan?? Aku langsung senyum dan gak lagi deh mikir-mikir yang picik kayak gitu. keliatan gak bersyukur banget, Allah udah kasih yang terbaik kok!

senengnya lagi, pas udah sampe rumah, dan aku papa kasih selamet ke aku, aku bilang, "Dak lulus FK nah, Pa."
Papa jawab gini, "Yo sudah, berarti bukan itu yang terbaik!"
Oh My, sumpah aku seneng banget. I love you so much Dad :*

Besoknya, ada nama aku lho di koran :p



Sori, narsis dikit :p Ini aku liat dari SUMEKS ONLINE .

Ya Allah, jangan sampe deh aku gak bersyukur kayak gitu lagi.
Udah lulus aja seharusnya aku harus bangga, gak semua orang punya kesempatan kayak apa yang aku punya.

Apapun Universitasnya, apapun Jurusannya, semua tergantung dengan ORANG yang menjalaninya. Kalau mereka gak serius, walaupun mereka menempuh pendidikan di tempat favorit sekalipun, semuanya bakal sia-sia, sedangkan kalo mereka berusaha dengan semampu mereka, walaupun mereka menempuh pendidikan di tempat yang gak dikenal sekalipun, mereka bakal tetep jadi orang sukses, karena yang penting itu KEMAMPUAN!

Bagi yang belum lulus, YOK berjuang lagi! Masih banyak jalan menuju ROMA! Buat jadi sukses itu gak harus kuliah kok! Gak baik juga kalo kita terus-terusan DOWN dengan hasil yang gak bisa kita ubah lagi! Jadiin kegagalan ini adalah pelajaran berharga yang berguna buat kita. Keep Smile Guys ƪ(ˇ▼ˇ)¬

Selasa, 28 Juni 2011

What's wrong with me??

Diposting oleh Endang Harahap di 10:44 PM 0 komentar

Judul udah pas banget dan sekarang kayaknya suasana hatiku yang gak ngerti maunya apa.
Oke, aku mulai dari awal.
Ada yang aneh denganku hari ini, dan aku gak tau itu apa.
Dimulai dari bangun pagi, aku gak sempet Sholat Tahajjud karena tidurku yang kayak “kebo” dan waktu bangun, badanku udah pada sakit semua. Leher, tangan, dan pokoknya badanku remuk-remuk gak jelas gitu.
Udah Sholat Shubuh, rutinitas biasa yaitu tidur lagi, masih dalam keadaan pakek mukena, hehe. Biar kalau tiba-tiba papa atau mama masuk kamar, langsung berdiri, bilang kalo baru aja selesai sholat, hahaha :D (jangan ditiru yah).
Dari pagi aja aku udah aneh, tiba-tiba males-malesan dan susah banget buat gerak.
Waktu mau siap-siap ke sekolah, malesnya setengah mati, mau mandi aja ogah. Eh, tapi dikuat-kuatin akhirnya mandi juga, walaupun teteup males-malesan.
Habis mandi, mulai pakek jilbab, dan males banget liat wajah di kaca, kok rasanya makin kusem ya? Apa karena baru ganti produk pencuci muka? Yang baru ini sih harganya mahalan dikit dari pada yang lama, abis itu di iklan kayaknya bagus banget, eh kok malah mukaku jadi kering. Argh, nyebelin banget.
Mau pergi sekolah, gak ada yang nganter. Udah kebayang deh suasana perjalanan ke sekolah yang bener-bener bikin kepala aku makin pusing, enak kalo ada temen di jalan, lah ini, sendirian -,-
Ada sepupu yang sukarela mau nganter, tapi cuma sampe Sri Melayu aja, jadi yah masih satu kali lagi naik Bus, antara mau gak mau sih, yah udah aku iya-iyain aja. Eh, rupanya dia minta temenin dulu ke warnet aku yang di Bukit mau nganter es, waduh malesnya minta ampun, mesti berapa lama tu di jalan? Ya udah, aku jadi ogah deh.
Dianya malah teteup mau nganterin, aku udah bawak-an males jawab-jawab ajakan gitu, ditambah Mama yang marah dan nyuruh aku ngikut dia aja. Eh, tiba-tiba aku marahin Mama. Sumpah, gak tau kenapa tiba-tiba nih mulut bisa kurang ajar, marah sama Mama. Mukaku langsung masem banget dan tiba-tiba aja moodku yang tadinya jelek, makin tambah jelek.
Di perjalanan ke sekolah, aku nangis deh, karena marahin Mama tadi. Gak tau kenapa airmatanya tiba-tiba aja mau turun. Maaf ya Mamaku Sayang :*
Sampe di sekolah sih biasa aja, gak ada yang bikin aku nambah bête atau gimana-gimana, semuanya berjalan lancar-lancar aja. Alhamdulillah.
Baru sampe di rumah, sepupuku tadi gak lama kemudian nyampe juga di rumah, dan bilang kalau Kak Ina mau minta digantiin jaga warnetnya. Sumfah, mau nangis deh, baru juga pulang. Ya udah deh, karena factor jaga warnet itu emang kerjaanku, aku langsung ganti baju dan caw ke warnet.
Hari ini warnet gak terlalu jadi neraka buatku, anak-anak itu gak tau pada kemana. Tetapi, perasaan teteup gak menentu. Gak jelas banget. Eh, iseng-iseng berhadiah, liat Twittnya dia, tiba-tiba kepalaku pusing karena kejadian semalem, argh, jangan diinget-inget lagi!!
Liat DM-nya temen yang kemaren-kemaren, jadi makin pusing, eh, nangis lagi. Ya ampun, sumpah gak jelas banget hari ini!
Menjelang sore, perut tiba-tiba keroncongan dan sakit banget banget banget!
Sangking malesnya bergerak, beli makanan pun ogah. Jadi yah Cuma duduk-duduk aja. Jam 8 dijemput, kakak bawa nasi goreng tapi bukan buat aku. Sebel banget.
Katanya yang aku ada di rumah, ya udah deh aku pulang dengan berat hati.
Sampe di rumah, ternyata nasi gorengnya abis dan aku udah gak nafsu makan karenanya!!
Ganti baju dengan teteup males mandi, udah malem juga, akhirnya gak kuasa perut udah males bohong dan lalu jujur bilang kalau dia udah kelaperan banget.
Akhirnya, aku masak mie, ada kucing yang meong-meong aku bentak, udah persis kayak orang gila. Aku makan dan sakit perutnya tetep gak ilang, biasalah maag kambuh, gak bisa kalo telat makan dikit.
Capek dipikir-pikir terus masalah hari ini, cerita deh sama kamu, jadi lebih ringan :)
oh iya, aku lupa, rupanya aku hari ini hari pertama "M", wuakakak :D
Good night :*

maaf, post kali ini GAK PENTING BANGET, gak tau mau cerita sama siapa :(

Senin, 27 Juni 2011

Kangen TOSCA-B

Diposting oleh Endang Harahap di 10:51 AM 2 komentar
Lagi kangen nih T_T
Samaaaaaaaaaaaa...... temen-temen sekelasku, TOSCA-B (jangan tanya kepanjangannya apa yah).


Gak kerasa, kita emang udah pisah.
Gak ketemu lagi masa-masa di kelas.

Masa-masa tegang kalo pelajaran Mom udah tiba.
Masa-masa ngantuk kalo Pak Kremlin udah mulai ngajar.
Masa-masa santay kalo udah pelajaran Mama.
Masa-masa tegang tapi mau ketawa kalo mau masuk pelajaran Bu Tati (jangan inget-inget tentang gadis Bali, wuakakak).
Masa-masa ngebosenin kalo MTK udah 3 jam.
Masa-masa tegang banget banget banget sekaligus menyenangkan kalau Papi udah masuk kelas.
Masa-masa manja-manja, males, suka diomelin kalo Ibu kita tercinta ngajar.
Masa-masa minggat ke Perpus kalo Ibu Yth. Elegan udah memasuki tempat kekuasaan kita.
Masa-masa niat gak niat belajar kalo udah Bu Sumarti ngajar ( taulah penyebabnya apa).
Masa-masa enjoy banget kalo Bu Wiwik yang masuk, Bu Wiwik kan cantik, haha.
Masa-masa ada pertunjukkan anak-anak IPS lari-lari ke dalem kelas karena Pak Zul selalu mantau kantin yang sialnya ada persis di sebelah kelas kita.
Masa-masa ngakak nganeh gak jelas kalo Pak Solehan yang ngajar ( o iya, aku masih penasaran loh, yang bener itu “Paham Toh? Atau “Paham Loe? Atau “Paham Lom?” haha). Kata-kata andalan tuh.

Uwaaaaaaaaaa, pengen balik ke kelas lagi !!!

Inget gak sih, kalo misalnya pelajaran kosong, kerjaan Si Menyebalkan, Sophyan, muter lagu Nikita Willy, Ku Tetap Menanti, pakek Hape Cinanya yang speakernya Na’udzubillah kencengnya sambil keliling kelas. Pakek karton tugas Biologi yang udah digulung kayak TOA sambil dideketin ke telinga kita??

Inget gak sih, gimana perjuangan kita buat drama yang kita maenin sukses, sampe mesti berantem, bersitegang, bentak-bentakan, marah-marahan, nangis-nangisan, gak tegoran. Cuma demi buat drama “BUKAN MALIN KUNDANG” dan “RANGGA JENGKOL” jadi nilai plus kita dalam praktek Bahasa??


Inget gak sih, gimana capeknya kita habis pertunjukkan drama, sampe kita tidur massal di kelas?

Inget gak sih, gimana Ketua Kelas kita, Sanggam Dodi, marahan sama Maminya “Buk Endang”, sampe kita sekelas buka DEBATE TOGETHER??

Inget gak sih, waktu kita ngerayain ultah temen-temen sekelas kita, yang ada 4 orang yang ultah, dijadiin satu? Yang kita mesti ke rumah Iin, di pedalaman sana, demi dapet makan gratisan??

Inget gak sih, bersitegangnya kita masalah alkena, masalah temanyalah, masalah jadwal fotonyalah, sampe ke masalah bajunya??

Inget gak sih, gimana repotnya kita waktu ngecat kelas sampe ijo-ijoan semua?

Inget gak sih, waktu persiapan drama, kelaperan, lalu beli nasi bungkus, makannya bareng-bareng udah kayak gak makan setahun?

Inget gak sih, waktu kita coret-coretan hari kelulusan kegirangan banget udah kayak dapet uang semilyar?

Kita mungkin gak bisa ketemu lagi dan gak bisa lagi mengalami hari-hari itu, dimana kesenangan lebih dipentingkan daripada belajar.

Sumpah bakal kangen, ditraktir makan sama yang ultah.
Sumpah bakal kangen, buat video DUNIA LAIN malem-malem di sekolah kita yang banyak pohon itu.
Sumpah bakal kangen, narsissan bareng sama kalian.
Sumpah bakal kangen, cerita-cerita lucu, sampe cerita yang gak penting, sampe KEPO-in orang.
Sumpah bakal kangen, jualan makanan di depan kelas sampe maksa-maksa adek kelas buat beli.

Sumpah bakal kangen, foto-fotoin anak-anak tak berdosa yang lagi tidur nyenyak.
Sumpah bakal kangen, main “OREK-AN” waktu pelajaran olahraga.
Sumpah bakal kangen, main “DO-MI-KA-DO” sampe ngerjain Septi buat deketin Adek SMASH.
Sumpah bakal kangen, ngumpulin PAMPERS sampe jadi busa-busa seember.

Sumpah bakal kangen, kangen kangen kangen banget sama kalian. Sama tingkah laku kalian.

Indah, yang pendiem gitu tapi narsisnya juga gak ketulungan.

Ocha, dengan sejuta leluconnya, godaannya, sampe ketawanya yang bengek-bengek gak jelas.

Debby, yang na’udzubillah narsis kalo udah di foto.

Septi, dengan kediamannya yang makin buat anak-anak seneng buat jadiin dia objek.

Aya, dengan suara nyaring, ketawa nyaring yang gak bisa diubah lagi, jawanya yang masih kentel banget.

Delon, yang aneh, tukang tidur, ke-“ngak-ngok”-annya.

Dodi, dengan kewibawaannya, kesewotannya kalo udah berdebat sama Buk Endang, dan juga ketegasannya yang kadang-kadang runtuh juga kalo udah dibecandain.

Nada, dengan kemudaannya, ketawanya yang aneh aneh gak jelas.

Riri, yang pendiem-pendiem menyimpan kepandaiannya dalam bidang Matematika (Emaknya guru bo’), tetapi ketawanya yang “ladas nian”.

Mega, dengan keseleborannya, keseenakjidatannya, suaranya yang juga gak kalah nyaring.

Novi, dengan kegalakannya yang kadang-kadang buat kita syerem juga.
Hesti, yang kisah cinta romantisnya sejagat raya dunia, wek , haha.
Oci, yang cerewet, leluconnya yang kadang mengocok perut, plus tukang ngejek yang paling topcer.

Ayu, dengan keayuannya, subhanallah. Hahaha

Devi, dengan kesigatannya, dengan cerita cintanya yang sampe sekarang belum terkuak, kecuali dengan Sophyan, Ayu, dan Ayuko.

Iin, dengan sejuta kejahilannya yang gak bisa diganggu gugat.

Ayuko, dengan ucapannya yang jarang keluar tapi sangat menyentuh hati, cth : DUSUN, GILAK!

Anyik, dengan keibuannya, sekaligus kepandaiannya dalam menggambar.

Eci, yang cantik dan mempesona, (wek :p), tetapi kalo ngelawak kadang lucu juga.

Nadya, dengan suara super nyaringnya, cerewet, jadi partner yang tepat kalo mau Debate sama Buk Endang.

Cicit, yang ketawanya lucu-lucu menggemaskan dan kisah cintanya dengan Tikus yang superromantis.

Braja, dengan kedewasaannya yang tersembunyi sempurna, kemelankolisannya terbukti dengan suka nyanyi gak jelas diujung kelas serasa kayak artis dengan suara serak-serak beceknya.

Sophyan, yang menyebalkan, suka ngejek, tapi romantisnya gak ketulungan, playboy cap kaki lima.

Zame’, dengan keCOOLannya, ketanpa ekspresiannya (dulu), tapi sekarang penuh ekspresi, kadang cantik, kadang ganteng, gak jelas juga (liat alkena kita kan?).

Yudi, dengan leluconnya, dengan sokkeseriusannya yang gak jelas. Perpaduan yang keren kalo sama Delon.

Aku bakal kangen kalian semua. Kalian gak akan terlupakan dan gak akan pernah terlupakan.

Jika suatu hari nanti kita ketemu, aku harap kita udah mencapai cita-cita kita masing-masing, udah kerja dan menghasilkan banyak uang, udah jadi orang yang sangat berguna terkhusus untuk keluarga kita.

Kita pasti ketemu sama temen-temen yang lain, tapi gak akan bisa se-LUAR BIASA temen-temen kita di SMA. I Will Always Miss You All :*

Maaf banget, kalo ada yang salah sama kata-kata yang udah aku tulis di atas, semata-mata buat hiburan kok. Maaf juga yah atas kesalahan-kesalahanku yang selama ini menghantui hari-hari kalian #halah. Haha

I LOVE YOU TOSCA B :*

terkhusus juga untuk Ibunda Wali Kelas kita tercinta. Maaf banget Bu atas dosa kami selama ini. Suka bikin Ibu kesel, marah, bete, dan semua sikap kami yang gak bisa ditolerir. Maaf sebesar-besarnya BU. Terima kasih juga untuk semua pelajaran berharga yang Ibu berikan ke kami. Jasa Ibu akan terkenang selamanya di hati kami. I Love you FULL Ibu Rosmidawati :*

Minggu, 26 Juni 2011

Seseorang yang Dikagumi

Diposting oleh Endang Harahap di 5:39 PM 0 komentar
Punya seseorang yang dikagumi? Sebagian besar dari kita pasti punya, begitu juga aku.

Aku punya seseorang yang sangat aku kagumi. Dia bukan seorang lelaki.
Eits, tapi jangan pikir aku penyuka sesama jenis yaaa. Aku masih suka sama cowok kok, haha.

Dia adalah seorang wanita, yah, wanita bukan cewek. Wanita yang sangat dewasa.
Aku kenal dia karena dia adalah kakak kelasku di SMP. Sejak pertama melihatnya saja, aku merasakan aura positif darinya. Dari tatapan matanya dan sejak itu aku langsung tahu kalau aku mengaguminya.

Pertama kali kami terlibat pembicaraan adalah ketika kami sama-sama berada di kantin. Dengan suara lembutnya dia mengajak aku berbicara, walaupun hanya sebentar.
Ada suatu kesempatan juga yang membuat aku bisa mengenalnya lebih jauh dan bisa berbicara banyak dengannya. Dia itu pintar bercerita dan membuat orang tertarik dengan apa yang diceritakannya, dia banyak tahu, dan dia ramah sekali.

Ketika aku duduk di bangku SMA pun, dia satu sekolah denganku. Tetapi, da beberapa kejadian yang membuat kekagumanku perlahan-lahan berkurang dengannya, tapi itu berjalan tidak terlalu lama, karena ketika dia tamat, kekagumanku kembali seperti semula.

Aku juga tidak tahu apa yang membuat aku begitu mengaguminya. Mungkin, aku berpikir banyak hal darinya yang sangat ingin aku miliki.

Secara fisik, dia cantik, tinggi, cukup putih, sedangkan aku? Biasa aja, pendek, sawo matang (gak mau dibilang hitam, haha).

Dia pinter dan punya banyak prestasi sampai taraf nasional, sedangkan aku? Gak pinter-pinter amat, dan prestasiku hanya dalam lingkup sekolah.

Dia punya pacar, baik, ganteng pula, sedangkan aku? Gak ada sama sekali O(╥﹏╥)o
Dia kaya, sedangkan aku? Biasa aja.

Dia alim banget, sedangkan aku? Alim aja.

Tutur katanya sopan banget serta lemah lembut, sedangkan aku? OH, MY, kadang ngalor ngidul, suara kenceng, asal ceplas ceplos, kalo ngakak bikin illfeel, gak teratur banget.

Kalau dipikir-pikir, aku berantakan banget ya? Haha.

Dia itu sosok yang terlihat sempurna dalam segi manapun, sedangkan aku? Jangan dicontoh deh, suka asal-asalan, kayak kata orang Palembang “sekendak jidat”, hahahaha.

Tapi, itu bukan berarti aku gak bersyukur atas apa yang aku punya yah. Aku malah sangat bersyukur.

Aku cuma terkadang suka berpikir, gimana yaa rasanya ada di posisi dia?

Pasti bahagia banget.

Siapa sih yang gak mau temenan sama dia?


Oh iya, dia itu juga pinter banget merangkai kata-kata menjadi sebuah puisi yang, jujur, menyentuh hati, tepat pada tujuan, dan mengena bagi orang yang membacanya.
Semoga aku bisa seperti dia yah. Walaupun gak sama, setidaknya mendekatilah ƪ(˘⌣˘)ʃ ƪ(˘⌣˘)ʃ

Jumat, 24 Juni 2011

Edisi Ulang Tahun

Diposting oleh Endang Harahap di 6:05 PM 0 komentar
Happy birthday to you.... Happy birthday to you....
Happy birthday, happy birthday, happy birthday to you \(´▽`)/\(´▽`)/


Ulang tahun, ya?
Aku gak ulang tahun hari ini. Begitu pun dengan keluargaku, juga teman-temanku.
Jadi kenapa nyanyi lagi itu?
Gak ada, iseng aja. Haha.

Kenapa aku nyanyi lagu itu? Karena tema kita kali ini, Ulang Tahun. Prok prok prok, kayak ceramah aja.

Sebenernya iseng aja ngepost hari ini, yah karena libur panjang yang udah kepanjangan banget. Dari pada duduk-duduk terus sambil ngelongok liat komputer dan baca-bacain status di Home, atau liatin sampah-sampah di Timeline yang gak bisa dibersihin yang akhirnya berujung KEPO, lebih baik ngepost deh banyak-banyak, sekalian juga numpahin isi kepala yang udah berhamburan.

Aku milih tema Ulang Tahun karena aku suka hari Ulang tahun. Hari dimana kita ngerasa beda (yah gak tau ya beda darimana, pokoknya beda deh), diberondong ucapan-ucapan serta doa-doa baik, dan lain sebagainya.

Disini aku bakal ceritain gimana aku dan teman-temanku merayakan ulang tahun kita.
Kita mulai dari kelas I, yah.

Aan dan Ocha, kenapa mereka aku gabung jadi satu? Karena ulangtahun mereka cuma beda satu hari, otomatis kita ngerayain ultah mereka berdua dalam satu hari. Kelas I itu jaman-jamannya kita masih junior dan lugu polos gak ketulungan. Di hari itu, bukan tanggal 2 Oktober (Ocha) atau 3 Oktober (Aan), tapi sekitar tanggal 25 atau 26 (aku lupa), kita ikut jalan santai.

Pulang dari jalan santai, kita ngumpul di sebuah rumah salah satu senior kita yang kosong. Kenapa kosong? Karena belum ada penghuni #yaiyalah. Disana, kita dimarahin abis-abisan, semua kesalahan dikuak, dikeluarin, dibahas, dan dipermasalahin. Salah satu masalahnya itu, karena Ocha dan Aan yang terlampau deket, sehingga dikira pacaran! Kita gak boleh pacaran selama jadi anggota OSIS, apalagi sesama temen sendiri.

Setelah diomeli sana sini, dimarahin ini itu, akhirnya Aan, Ocha, dan Fatih (anggota kami dulu, tapi sekarang udah enggak), diajak ke belakang dan disuruh jongkok sambil tutup mata dan telinga. Keselnya, aku gak tahu sama sekali rencana itu, sedangkan temenku yang lain udah pada tau ƪ("˘ _˘ ")ʃ

Finally, beberapa dari kita bawa ember besar berisi air lalu “memandikan” ketiga cecunguk itu. Haha. Mereka bener-bener kaget dan SURPRISE! Haha. Kue yang berlilinkan “0515” dateng, dan bukannya dimakan, eh malah dicolet-coletin ke muka-muka tak berdosa. Haha.
Bener-bener happy ƪ(ˆ▽ˆ)ʃ

Delon, di hari ulang tahunnya, kita yang waktu itu berjumlah 7 (Putri, yang keluar waktu kenaikan kelas dua), kecuali Delon, buat rencana untuk ngerayain ultahnya langsung ke rumahnya. Kita ketemuan dulu dan bareng-bareng berangkat ke rumah Delon, tapi sebelumnya kita mastiin dulu kalau Delon gak ada di rumah. Dan bener aja, Delon gak ada di rumah, dia lagi di warnet, kebiasaan banget kalo hari libur.

Di rumah, kita disambut oleh Kak Gea, Kakaknya Delon, dan mulai siap-siap. Gak beberapa lama kemudian, dia pulang. Pintu depan udah ketutup. Rencana kita sih pas dia buka pintu depan, langsung kita kagetin. Eh, dianya malah masuk lewat pintu belakang. Zonk banget. Ya udah deh, kita tetep nunggu di ruang tamu, berharap dia bakal ke ruang tamunya.

Dia bener-bener ke ruang tamu, dan SURPRISE! Kita heboh sambil niupin terompet. Dan dia........ tanpa ekspresi. Enggak kaget. Enggak girang. Dan enggak seenggak-enggaknya! Haha. Yah, emang itulah Delon.

Kita jadi marah dan dia malah ngelawak dengan bilang, “ Emang nak cakmano aku? Kaget cak ini ? *sambilnunjukkinmukakagetalaorangstress*. Kita langsung ngakak dan masalah selesai. Haha. Dasar, emang Delon banget kalo suka nyuekin dan bikin orang-orang ketawa.

Indah, ini nih Surprise yang gak kalah heboh. Kita ngerjain Indah dengan cara, salah satu Kakak Senior kami pura-pura mau keluar dari OSIS. Namanya Kak Muti. Kak Muti ini kan Sekretaris, nah karena Indah merupakan Wakil Sekretaris, jadi pura-puranya Kak Muti, nyerahin tugasnya ini dengan Indah, tetapi tetap dalam bimbingan kak Putri ( Wakil Sekretaris I). Gimana gak cemas, masih bau kencur juga, udah mau dikasih tanggung jawab sebesar itu. Kita juga gak terima kalau salah satu Kakak kita keluar, apalagi dengan ancaman kakak-kakak lain, yang bakal keluar kalau ada dari salah satu mereka keluar. HUWAAA, gaswat gaswat!

Ada tragedi rebut-rebutan pena sampe pena Hi-Technya patah, tragedi buka tutup pintu, tragedi rebut-rebutan kertas sampe kertasnya sukses lecek, juga tragedi Ocha bentak Kakak. Hahaha. Sampai akhirnya, setelah berjam-jam ribut, kita kasih Indah kue dan nyanyian ultah ƪ(˘⌣˘)ʃ ƪ(˘⌣˘)ʃ

Naufal, maaf banget, kita gak punya Surprise buat dia waktu kelas I. Pertama, kayaknya waktu itu hari libur deh. Kedua, dia lagi sakit ƪ("˘ _˘ ")ʃ
I’m sorry Beibeh \ξ(ˇ▽ˇ)ξ/

Aku, suram banget. Gak ada surprise juga. Nyebelin nyebelin nyebelin, gak tau tuh kenapa gak di kasih surprise. Pulang dari sekolah, di angkot, aku nangis sesenggukan. Sampe di rumah, adekku sampe kaget setengah mati karena aku yang diem aja. Dia sampe bilang, “Kok kak Endang diem bae ye, biasonyo men balek sekolah ngoceh-ngoceh cerito masalah di sekolah!” tapi, udah deh lupain. Mungkin mereka gak ngerayain karena emang bulan-bulan itu kita lagi nyiapin acara intern sekolah kita yang cukup besar. Anggep aja aku gak pernah 16 tahun O(╥﹏╥)o⁠

Kelas II.

Indah, kita ngerayainnya di rumah adek junior kita, yang waktu itu kebetulan lagi enam bulanan bersama di OSIS. Kuenya seadanya banget, haha. Maap yaak  ada potonya loh, hoyeee !


Aan dan Ocha, lagi-lagi dirayain bareng. Haha. Disini kita pura-pura lagi ada masalah sama juniornya junior kita. Gak terlalu banyak ba bi bu, langsung kasih kue ultah. Haha. Garing banget. Kebiasaan gak berubah, masih colet-coletan. Kayak anak kecil banget, gak tahu apa kalo kue itu mahhhal. Nah, yang ini aku juga ada fotonya. Check it out !


Aku, oh my. Its so beautiful day. Sweeeeet seventeen banget ♥
Gak ada istilah ngerjain abis-abisan disini.
Waktu itu aku lagi di Ruang Osis, dan tiba-tiba Aan masuk dengan wajah cemas gak jelas, lalu minta Anggaran Dana karena pembina kami yang meminta. Aku kelabakan nyari, karena tiba-tiba dokumen itu gak tau dimana. Dan tiba-tiba dari luar, ada yang nyanyi selamat ulang tahun pakek mic dan diiringi beatbox, suka deh ƪ(˘⌣˘)ʃ ƪ(˘⌣˘)ʃ.
Aku kaget, dan tiba-tiba mereka bawa kue ultah ke dalem ruang Osis, aku sampe mau nangis, suap-suapan, dan sayangnya gak diabadiin (✗_✘)
Tapi, bakal terus abadi di hatiku ♥
Selain kita ber-enam, ada Odang, pacarnya, Adi, dan Fatih juga disana ƪ(ˇ▼ˇ)¬

Naufal, lagi-lagi kita gak ngerayain, maaf lagi yah cinta :( . Libur sih ƪ("˘ _˘ ")ʃ

Delon, gak dirayain juga. Karena sesuatu dan lain hal. Begitu juga ketika kelas tiga O(╥﹏╥)o⁠
miss you, Lon ƪ(˘⌣˘)ʃ ƪ(˘⌣˘)ʃ

Kelas III

Naufal, akhirnya kita bisa nebus dosa kita selama ini. Dia loh yang selalu semangat kalo mau kasih surprise, tapi dia sendiri yang gak dirayain. Tapi, kali ini kita rayain. Juni itu emang bulannya libur kan? Jadi kita juga libur waktu Naufal ultah. Kebetulan, pas banget tanggal 12 Juni, Mbak Dwi, Mbaknya Indah nikah, jadi bisa kumpul deh. Karena mereka ber4 nari di acaranya Mbak Dwi, jadi aku deh repot sendiri beli kue, soalnya Delon ada acara lain.

Untung ada Kakakku yang setia nganterin aku. Pertamanya, niat beli mau ke Toko Kue yang deket perempatan, eh malah kelewatan. Jadi melanglang buana deh. Tapi, akhirnya dapet juga. Sampe di rumahnya Indah, aku pusing karena gak ada yang nemenin. Aku titip deh kuenya di rumah tetangganya Indah, gak apa-apa lah walaupun gak kenal. Haha.

Tapi, gak lama dari itu, ketemu sama Ocha, langsung kuenya dimasukkin ke kamar, yang pasti kamar yang gak ada Naufalnya.hha
Setelah makan siang, baru deh kita kasih Surprise. Dianya biasa aja. :-/ kurang ajar, hehe. Tapi, waktu pulang aku baca statusnya :


ini fotonya :


Indah, kita datengnya malem-malem. Alhamdulillah, aku dikasih izin sama Papa. Setelah lari-larian di Mall buat beli kuenya Indah, kita langsung caww ke rumahnya. Kasih Surprise dan poto-poto sama Ibu Bapak Indah.
Lalu, kita langsung jalan-jalan—tepatnya makan—kebetulan lagi ada yang mau traktir. Hehe. Pulang kalo gak salah udah jam 10 lewat, haha. Untung gak dimarahin. Sebelum tidur, dia sms dan rupanya buat status juga, gini bunyinya :


ini fotonya jugaaa

naufalnya yang moto, hehe :p

Aku, sempet kesel banget karena Aan dan Nopal gak ngucap sama sekali. Padahal waktu ketemu mereka aku udah kasih tampang minta diucapin, tapi gak ngeh juga. Apalagi ditambah Delon yang juga gak ngucap-ngucap , mau nangis darah deh *alay.
Eh, pas malemnya, Delon sms.

"Penutup, happy birthday Endang :D "

Haha, alhamdulillah, Delon inget. Hehe.
Sedangkan, dua cecunguk itu gak ngucap-ngucap sampe malem. Aku sampe nangis :'(
Eh, pas besoknya, mereka kasih surprise. Nangis dikit :p
Tapi, seneng banget banget banget banget. Beruntungnya aku punya mereka. :*
ini nih fotonya ...

Aan dan Ocha, ultahnya masih 4 bulan lagi. Kira-kira gimana ya? Kita kan bakal udah pada pisah. Apalagi Indah kuliah di Bogor.

Moga kita untuk selamanya ya mybest :*

Kamis, 16 Juni 2011

Perubahan

Diposting oleh Endang Harahap di 5:05 PM 0 komentar
Harus dengan siapa aku menumpahkan kekesalanku ini?
Aku benci sebenci-bencinya.
Seseorang yang sikapnya berubah denganku karena sesuatu yang tidak aku lakukan.
TIDAK PERNAH AKU LAKUKAN!
Ayo, anggap aku sebagai temanmu, walaupun sebenarnya aku memang mencintai kamu.
Tetapi, aku tidak bisa menerima sikapmu yang mengacuhkanku seolah-olah akulah orang yang menyakitimu.
Kamu juga pasti tahu siapa sebenarnya kan?
Aku sudah mencoba mengerti kamu, tetapi kenapa sedikit pun kamu tidak pernah mencoba mengerti aku?
Aku sudah mencoba memberikan perhatian agar bisa sedikit meringankan rasa sakitmu, tapi apa balasanmu? Dengan sikap cuek yang sangat tidak aku suka. Dan hanya denganku. Kenapa? Setakingin itukah kamu menerima perhatian dariku? Beri tahu aku. Agar aku tahu dan aku akan mencoba menghindar dan melupakanmu !

Sabtu, 11 Juni 2011

CINTA

Diposting oleh Endang Harahap di 5:14 PM 0 komentar
CINTA.

Cuma lima huruf sih, tapi kok bisa punya banyak makna yah?

Banyak orang yang meskipun dikelilingi oleh cinta, kadang gak ngerti sama yang namanya cinta.

Kadang buat kamu senyum-senyum sendiri, kadang buat kamu berurai airmata, kadang juga berasa biasa aja.

Tapi kalau menurut aku, cinta itu rumit dan gak dimengerti.

Perasaan yang rumit dan gak bisa dimengerti, kalau dia ada di dekat kamu.
Perasaan yang rumit dan gak dimengerti, kalau dia cuek sama kamu.
Perasaan yang juga rumit dan gak dimengerti, bahkan ketika dia akrab sama kamu.

Cinta itu pengennya apa sih?

Kalau deket, jadi sakit perut, dan lebih baik agak jauh-jauh deh dari pada dia nyium yang enggak-enggak.

Kalau jauh, malah bikin kangen, buat gak sabaran nunggu kapan waktu ketemu, dan nyari-nyari alasan buat ketemu dia.

Waktu PeDeKaTe, kegirangan minta ampun walaupun cuma di sms oleh dia dengan dua kata, “Lagi Ngapain?”

Gak sabaran dan selalu bertanya, “Kapan yah dia nembak?”

Eh, kalau dia gak sms sehari aja, udah belingsatan, bertanya-tanya, “ngapa dia gak sms?”, “lagi sibuk apa kira-kira?”, “apa dia lagi marah sama kamu”, tapi kalau mau mulai sms duluan, gengsinya gak ketulungan. Nyebelin tau gak kalau udah dalam situasi kayak gitu.
Kalau sms duluan, entar takut dikirain agresif banget, tapi kalau mau nunggu dia sms, lammmaaaaaaaaa banget.

Yah, untung kalau dia juga suka ama kamu. Jadi bisa lanjut ke jenjang berikutnya .
Nah kalau dia gak suka, gimana? Mau mewek-mewek? Mau jungkir balik? Dia juga gak bakal tahu kan?

Situasi di atas yah masih sedikit menguntungkanlah. Gimana kalau rupanya dia suka ama orang lain, dan dia cerita ke kamu? Curhat gitu. Gimana tu? Nambah sakit aja kan? Mau nolak denger curhatan dia, yah gak tegalah, dimana-dimana kamu pasti pengen dia nganggep kamu orang yang baik kan? Tapi, kalau didengerin terus, bete dan ngebosenin juga. Tapi, kamu pasti gak bisa bilang ENGGAK kan sama dia? Jadinya yah, manut-manut aja.

Yang lebih repot lagi, kalau dia minta tanggepan. Waduh, masalah besar nih. Dia memang gak minta secara langsung sih, tapi tahu kan kalau orang curhat biasa minta tanggepan. Gak mungkin dong waktu dia cerita, kamu cuma ngangguk-ngangguk aja tanpa bicara sepatah kata pun? Keliatan banget cemburunya.

Kalau rupanya kamu punya kesempatan, dengan jalan, rupanya orang yang dia suka gak suka sama dia, kamu jadi bisa dong ngegantiin posisi tu cewek di hati dia dan berarti penantian kamu gak sia-sia. Tapi, gimana kalau rupanya cewek yang dia suka, nerima dia? Gak mungkin deh kayaknya bakal berharap banyak buat dapetin dia? Mau dibilang perebut pacar orang? NO WAY.

Kalau yang dapet sialnya, yah mereka awet dan gak terpisahkan. Move on segera deh. Jangan ngarep banyak-banyak. Gak baik buat kesehatan. Aku gak bercanda. Kalau dalam kondisi kayak gitu biasanya kan kamu sensi tuh, bawaannya mau marah-marah terus, banyak marah, banyak dosa, bisa stroke, bikin cepet tua, yah kalau tua, tau kan terusannya apa?

Ada juga yang dapet sedikit kebahagian, misalnya si dia dan pacarnya gak cocok and finally, PUTUS. Seneng tu pasti kan? Seenggaknya ada secercah harapan buat bisa memenangkan hatinya, halah . haha.

Biasanya orang yang lagi putus cinta gitu, bisa mudah deket sama siapa aja, gak terkecuali kamu. Apalagi kamu kan sebelumnya emang udah pernah deket sama dia. Jadi yah bisa dibilang tinggal meneruskan perjuangan yang sempat tertunda aja. Dan akhirnya, jadi deh, karena mungkin dia lebih ngerasa nyaman sama kamu. Dan perlahan-lahan bisa mencintai kamu.

Sialnya lagi (oh, no, kok sial terus sih), dia nya down dan ngejadiin masa lalunya itu pukulan berat buat dia. Pukulan yang bukan dijadikan pelajaran, tetapi malah dijadikan bayang-bayang kesedihan. Waduh, ribet tuh ngadepin orang yang dalam keadaan kayak gitu. Takut salah ngomong, tapi kalau kamu diem aja, kasihan dianya, terus dihantui sama masa lalunya.

Kamu mungkin udah berusaha semampu kamu untuk menaklukkan hatinya, membuat dia jadi mengalihkan sedikit perhatiannya ke kamu. Kabar baik kalo dia ngerasa kamu bener-bener nolong dia di saat dia terpuruk, tapi kabar buruk kalau usaha kamu itu gak berbuah apa-apa. Dia tetep aja kayak gitu, bahkan mungkin sikapnya berubah ke kamu dengan alasan “gak mau kejadian yang dulu terulang lagi”. Sakit banget kan? Jadi kesannya kamu disamain gitu sama mantannya. Padahal kan kamu berbeda banget sama orang itu.

Dan kira-kira apa yang bisa kamu lakuin? Mau berontak? Mau marah-marah dan teriak ke dia, bahwa kamu gak mau disikapin kayak gitu? Itu hak dia, Honey.
Itu murni HAK dia yang gak bisa diganggu gugat. Sekali pun kamu sekedar bilang ke dia bahwa kamu pengen ngeliat dia yang dulu, tetapi kalau dia gak mau berubah lagi, itu gak mungkin terjadi. Karena kamu bakal tetep jadi temennya, dan GAK AKAN PERNAH LEBIH DARI ITU.

Karena di mata dia, cuma mantannya itu satu-satunya manusia terbaik yang pernah ditemui !!!

The Result

Diposting oleh Endang Harahap di 10:05 AM 0 komentar

Selamat Datang di Website STIS
Penerimaan Mahasiswa Baru Tahun Akademik 2011/2012
Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS) kembali memanggil pemuda/pemudi Indonesia yang memiliki motivasi tinggi untuk dididik menjadi ahli statistik dalam program Diploma IV (D-IV) untuk jurusan Statistika dan Komputasi Statistik. Jurusan Statisika selanjutnya dibagi menjadi dua bidang peminatan, yaitu Statistika Sosial Kependudukan dan Statistika Ekonomi.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Baiklah, mungkin itu sedikit pembukaan (basa-basi, red) dariku. Tulisan seperti di atas pasti sangat banyak ditunggu oleh para siswa yang baru saja lulus, bahkan orang yang sudah lulus dari 2 tahun sebelumnya.
Begitu pun juga aku. Setelah membaca persyaratan dan sebagainya, aku bergegas mendaftar dan mengikuti ujiannya. Ujiannya dilaksanakan tanggal 06 Juni 2011, di sebuah sekolah yang bertetanggaan dengan sekolahku.
Tanggapan pertamaku sehabis menyelesaikan ujian yang terdiri dari Matematika 60 soal 90 menit, Bahasa Inggris 60 soal 60 menit, dan Pengetahuan Umum 60 soal 60 menit adalah “NYIKSA”. Yah, menyiksa sekali soal yang telah aku lalui tadi. Oke, aku memang merasa cukup mampu dalam bidang Matematika daripada bidang-bidang lain, tapi TIDAK untuk soal STIS. Oh, No. It’s so difficult. Dalam 60 soal matematika itu aku hanya mengisi 20 soal. Ahaha. Dan itu pun juga belum tentu benar.
Dan hari ini adalah Pengumumannya, tepatnya tanggal 11 Juni 2011, hanya senjang 5 hari dari Ujiannya.
Pukul setengah 5 pagi aku sudah bangun dan sesegera mungkin menunaikan Sholat Shubuh dan berdo’a kembali agar Allah selalu menganugerahkan aku yang terbaik.
Aku menghidupkan Laptop di Server dan membuka segera Billing Explorer. Aku memilih tidak membuka web itu di Server karena loadingnya yang Na’udzubillah lamanya. Lalu aku menghidupkan komputer di PC1. Selagi menunggu loading, perutku sakit dan meminta untuk mengeluarkan... #youknowlah. Aku lalu segera menuju Kamar mandi dan #bipbip. Hahha.
Dan ketika PC1 sudah siap untuk membuka ini dan itu, dan Website STIS juga sudah dibuka, dan ketika aku mengklik “Download Pengumuman(Pdf)”, hanya butuh waktu tidak sampai 1 menit pdf itu pun terdownload. Ketika aku membuka dokumen itu, ternyata Adobe Reader tidak ada di PC itu, haha.
Aku lalu beralih ke PC5. Agar tidak terulang yang seperti tadi, aku memastikannya dengan melihat ada atau tidakkah Adobe Reader di PC itu, dan ternyata ada. Alhamdulillah. Setelah di download, dan ketika dibuka, Adobe nya ngerror dan tidak bisa membuka dokumen itu.  Hahaha.
Oke, sekarang aku berpindah ke PC4. Kembali mengecek Adobe Reader dan sudah tersedia. Ketika aku mengklik untuk kesekian kalinya “Download Pengumuman(pdf)”, ternyata IDMnya tidak berfungsi sama sekali. OH yeah, komputer-komputer ini sukses membuat aku deg-degan terus, kesal, dan tidak sabaran. Aku hanya bisa tersenyum dan tertawa dalam hati. Pagi – pagi sudah “dikerjain” oleh komputer.
Ada dua PC lagi, aku menimbang-nimbang PC mana yang akan aku pilih terlebih dahulu. PC2 atau PC3 kah? Akhirnya, aku memilih PC3 dan menghidupkannya. COME ON, bersahabatlah sedikit, pikirku dalam hati.
Adobe Reader ada, IDM oke. Oh Right, it’s time!
Dan tereng tereng , this is the result !
Ngotot, haha
Seharusnya, nomorku ada di tempat lingkaran itu berada. Haha. Tetapi nyatanya, tidak ada sama sekali.
Sedikit kemajuan dari sebelumnya. Aku sudah tidak lagi menangis menghadapi kegagalan yang aku terima. Tidak ada setetes pun airmata yang keluar. Berarti aku sudah benar-benar menjadikan kegagalan sebelumnya sebagai sebuah pelajaran berharga.
Aku gagal bukan karena Allah tidak mengabulkan doaku, karena doaku bukanlah untuk masuk STIS, tapi untuk mendapatkan Perguruan Tinggi terbaik yang menjamin masa depanku.
And it’s mean, STIS mungkin bukanlah tempat terbaik untukku. 
Dan aku patut bersyukur karena Allah perlahan-lahan telah memperlihatkan kepadaku apa yang BUKAN terbaik untukku, dan akan membukakan pintu yang TERBAIK untukku. 
Aku tersenyum untuk sebuah kegagalan. 
Thank you so much ALLAH :*

Selasa, 07 Juni 2011

Ibuku

Diposting oleh Endang Harahap di 5:13 PM 0 komentar
            Ibuku masuk ke dalam rumah yang sudah gelap gulita. Ketika kedua kakinya melangkah ke ruang tamu yang cukup besar, ruangan seketika terang benderang.
            “Darimana kamu?” tanya Ayahku.
            “Dari rumah Bu’ Rika?” jawab Ibuku seadanya.
            “Ada apa disana?”
            “Arisan.”
            “Sampai malam?!”
            “APA PEDULIMU???”
            “Maksudmu?”
            “Tak usah berlagak bodoh, kamu itu PEMIMPIN PERUSAHAAN BESAR, tak mungkin kamu tak mengerti apa yang aku maksud!”
            “AKU SUAMIMU!!”
            “OH…  Sekarang, kamu sudah sadar bahwa kamu punya istri?”
            “Jaga ucapanmu!!”
            “BAIK… Aku memang harus selalu menjaga ucapanku, karena aku adalah istri seorang pemimpin perusahaan!! Itu kan yang ingin kamu katakan?? AKU SUDAH MUAK!! Aku lelah untuk selalu berpura-pura elegan di mata semua orang!!”
            “Ada apa denganmu? Mengapa kamu berkata seperti itu?”
            “Ini semua karena kamu! Kamu tak pernah menerima aku sebagai istrimu. Sejak awal kita menikah, kamu sudah menyibukkan diri, dengan segudang urusan kantormu!”
            “Itu dulu… Aku sudah menguranginya sekarang.”
            “TERLAMBAT!!! Aku sudah lelah, AKU MUAK!!!”
            “Ka… mu…” tangan Ayahku bergerak hendak mendaratkannya ke pipi Ibuku.
            “AYO…!!! Tampar aku, agar aku punya alasan untuk menceraikanmu…”
            Seorang gadis kecil sepertiku, tak dapat berbuat apa-apa. Aku hanya dapat menangis sambil memeluk erat boneka Teddy Bearku.
 
☺☺☺
 
            IBU. 3 huruf yang membuat aku menderita. Seseorang yang juga membuat hidupku tak berarti. “Ibu adalah harta terindah di dalam hidupku.” Tak pernah kalimat itu terucap dari bibirku. Aku benci Ibu. Tak peduli, dia yang telah melahirkanku. Toh, dia juga yang telah memisahkanku dari Ayahku semenjak aku berumur 3 tahun, sampai sekarang, sampai umurku 19 tahun. Dan bodohnya, aku masih tetap bertahan untuk tinggal bersamanya. Karena aku, belum bisa berbuat apa-apa. Tapi aku yakin, suatu saat nanti, aku akan meninggalkannya. Sendiri.
            Satu-satunya yang membuat aku bertahan untuk hidup adalah Rian. Seorang lelaki yang selalu membuat aku tegar. Aku sangat yakin, dia takkan pernah menyakiti ataupun mengkhianatiku. Tapi, Nyonya Merry Adi Putra, orang yang telah melahirkanku itu, tak pernah setuju hubunganku dengan Rian. Tapi, siapa dia?? Aku akan terus melanjutkan hubunganku dengan Rian. Apapun yang terjadi.
           
 
☺☺☺
 
            “Hiks… Hiks..” isakku.
            “Kamu kenapa, Sayang?” tanya Rian pelan.
            “Aku benci sama wanita itu!!”
            “Ibu kamu?? Emang, ada masalah apa lagi?”
            “Aku gak tahu, tiba-tiba, dia nyuruh aku buat mutusin kamu. Dan lebih parahnya, dia bilang, kamu sama kayak Ayah aku. Hiks..Hiks..”
            “Udah-udah, mungkin Ibu kamu, punya alasan sendiri ngomong kayak gitu.”
            “Aku gak terima.”
            Rian hanya diam. Ia menuntunku ke motornya. Ia membawa motornya melaju cepat. Jalanan malam itu lengang. Tiba-tiba, aku mendengar….
BRAK… !!!!
 
☺☺☺
 
            Aku membuka mataku. Berat sekali.
            “Kamu sudah sadar, Sayang?” tanya wanita yang sangat tidak aku inginkan ada di hadapanku. Aku memalingkan wajahku.
            “PERGI!!!” jeritku sambil mengacungkan tanganku ke arah pintu keluar.
            “Kamu jangan terlalu banyak gerak, Sayang!
            “PERGI!!! Aduh…” keluhku. Kepalaku sakit sekali. Seperti ditusuk benda yang sangat tajam.
            “DOKTER….!” jeritnya.
            Tak lama kemudian, dokter dan seorang perawat yang kebetulan lewat di kamarku masuk. Wanita itu keluar didampingi perawat yang lain.
            “Dok,, jangan biarin wanita itu masuk ke ruangan ini. Aku mohon, Dok!” pintaku.
            “Tenang, ya! Keadaan Mbak belum pulih. Jangan terlalu banyak bergerak.”
            “Aku gak akan pernah sembuh, kalau Dokter masih mengizinkan wanita itu berada di hadapanku!”
 
☺☺☺
 
            Di depanku, berdiri megah sebuah rumah yang sangat besar. Kediaman Rian. Tapi, tak sedikit pun tampak tanda-tanda kehidupan di rumah ini. Gerbangnya tertutup, tanpa celah sedikitpun. Harus kemana aku sekarang??
 
☺☺☺
 
            Aku harus terbiasa dengan ruangan ini. Aku memutuskan untuk menyewa sebuah kamar  kost-kostan. Ini keputusan yang nekat. Aku melarikan diri dari rumah sakit. Aku juga tak tahu, kudapatkan darimana kekuatan ini. Padahal, aku baru mengalami kecelakaan, yang untungnya, tak merenggut nyawaku. Yang pasti, keputusanku sudah bulat. Aku meninggalkan wanita itu. Baru aku tahu, dia juga yang membuat Rian pindah dari rumah sakit tempat aku dirawat. Aku tak tahu, Rian pindah kemana.
            Semua badanku sakit. Tapi, kasur yang berada di sampingku, tak membuat aku ingin tidur. Aku pun keluar mencari udara segar. Aku duduk di sebuah tangga kecil di depan kamarku. Pintu kamar lain, tak ada yang terbuka. Mungkin, semua orang sudah tidur. Mengapa kehidupanku tak seindah bintang yang aku lihat malam ini? Air mataku menetes.
            “Hai…” sapa seorang lelaki yang aku tak tahu sejak kapan ia duduk di sampingku. Aku tak berniat menoleh sedikitpun.
            “Penghuni baru, ya?” Aku hanya mengangguk.
            “Bisu ya??” tanyanya ketus. Aku kenal suara ini. Suara ketus yang tak kan pernah hilang dari ingatanku. Aku pun menoleh. Ia tersenyum. Senyum ini. Senyum yang selalu aku nantikan setiap hari. Dulu.
 
☺☺☺
 
            Aku menutup pintu kamarku. Aku tersenyum. Senyum paling tulus yang keluar dari bibirku hari ini. Dia… He is my first love. Dia teman SMP-ku. Orang yang hampir setiap hari menjahiliku. Orang yang juga hampir setiap hari aku ajak bertengkar. Tapi, dia juga yang selama 2 tahun mengisi semua hatiku. Walaupun tak pernah aku memilikinya. Ardi.
 
 
☺☺☺
 
            “Aduh, kok susah amat ya cari kerja?” keluhku.
            “Gimana gak susah, yang minimal kayak Ijazah SMA aja gak ada.” jawab Ardi.
            “Semua ijazah aku, dari Play Group, TK, SD, SMP, ama SMA, di rumahku yang dulu.”
          “Ngapain juga gak dibawa, udah tau mau cari kerja.”
            “….”
 
            “Kamu mau gak, ceritain masalah kamu sama aku?” tanyanya penuh harap (kurasa…).
            Tiba-tiba, tanpa aku sadari, bibirku mengeluarkan kata-kata yang menceritakan kisah hidupku. Dimulai dari wanita itu yang gila Arisan, Ayahku yang meninggalkanku. Dan kecelakaan yang kualami dengan Rian. Tak terasa aku terisak di depannya. Bulir-bulir air mata ini tak dapat aku tahan. Ia membelai rambutku pelan.
            Isakku keluar lagi, tangisku pun pecah. Aku bersandar di bahunya. Untuk pertama kalinya, aku menceritakan semua kisah hidupku.
            “Jangan pernah bilang benci sama Ibu kamu,” katanya pelan.
            “Jangan sampai kamu menyesal, setelah dia tidak ada. Sesal yang kamu rasakan nanti, akan lebih sakit dari ini,” tambahnya lagi.
            “Maksud kamu?” tanyaku tanpa melihat ekspresi wajahnya.
            “Aku dilahirkan tanpa seorang Ayah. Aku sangat membenci Ibuku, karena tak sedikit pun ia pernah menceritakan tentang Ayahku. Aku tak pernah perduli terhadap Ibuku. Di waktu pengumuman kelulusan SMP, aku pergi dengan Ibuku. Tapi, aku tak mengizinkannya untuk berjalan di sampingku. Aku berjalan cepat. Ia mempercepat langkahnya hanya untuk berjalan di sisiku. Ia sudah tua ketika itu. Ketika menyeberang, ia tak melihat kanan-kiri, hingga terjadilah kecelakaan itu. Ketika aku menoleh ke belakang, aku hanya dapat berdiri mematung, melihat tubuh tuanya terlempar jauh dari tempat dia berjalan tadi.”
            Aku kembali menangis. Tiba-tiba, sakit hatiku menguap entah kemana, sekarang hanya ada perasaan rindu yang mendalam.
☺☺☺
            “Assalammu’alaikum…” kataku pelan.
            “Wa’alaikumsalam…  CITRA… !!! Tubuh itu langsung memelukku. Untuk pertama kali, aku merasakan pelukan seorang Ibu. Hangat. Nyaman tiada tara. Aku membalas pelukannya. Aku tak kuasa menahan tangis.
            “I… i.. bu… “ kataku lirih. Sudah lama aku tak memanggilnya dengan sebutan itu. IBU…
 
 
☺☺☺
 
           
            “Maaf, Ibu tidak pernah cerita dengan kamu, Cit. Ayah sama Ibu dijodohkan. Sebelum kamu lahir, Ayah itu orang yang gila kerja. Ibu lelah untuk menunggu Ayah setiap hari di ruang tamu sampai larut malam. Ibu berfikir, Ibu harus membalas perbuatan Ayah. Ibu mulai gila Arisan, untuk menghabiskan uang Ayah, agar Ayah bisa sedikit mengalihkan perhatiannya dengan Ibu. Ibu mendengar kabar, bahwa Ayah sudah punya pengganti Ibu, karena itu, Ibu tidak bisa menghentikan kebiasaan jelek Ibu itu.
            “Ayah dimana sekarang, Bu?”
            “Terakhir Ibu dengar, Ayah pindah ke Singapura. Satu hal lagi yang harus kamu tahu, Rian… itu kakak kamu.”
            “….”
 
            Aku hanya dapat terdiam. Aku harus menerima semua kenyataan ini. Ayahku, sudah menikah dengan mantan pacarnya yang telah dihamilinya sebelum menikah dengan Ibu. Mereka melahirkan anak, yang selama 2 tahun terakhir menjadi… Pacarku. Ternyata, setelah kecelakaan itu, Ibu menceritakan semuanya kepada Rian, oh salah.. Kak Rian. Ia memutuskan untuk meninggalkanku. Aku dapat menerimanya.
            IBU. 3 huruf yang sekarang, membuat aku merasa hidupku sangat berarti. Aku tak mau, aku menyesal karena telah membenci Ibuku. Ibu yang telah melahirkanku. Ibu, yang selalu berusaha tegar, walaupun hatinya rapuh. Rapuh, dikhianati oleh suami dan anaknya sendiri. Aku tak akan pernah meninggalkannya. Now, Tomorrow, and Forever. Aku sayang Ibuku.
            Kebahagiaanku tak berhenti disana, aku punya seorang lelaki yang sangat mencintaiku. Ardi. Orang yang telah menyadarkanku, betapa berartinya seorang Ibu. Orang yang membuat hari-hariku terasa indah. Dua orang yang sekarang mengisi hatiku. Dan aku harap sampai mati nanti, akan selalu mengisi kepalaku, hatiku, dan hidupku.
 
 
THE END

Cerpen ini aku buat, bukan karena aku benci dengan Ibuku, bukan juga karena Ibu yang ada di cerita ini sama dengan Ibuku yang sebenarnya, tapi hanya sekedar untuk menunjukkan betapa beruntungnya aku memiliki Ibu yang ada di hidupku sekarang. I Love You So Much Mom :*
 

La vita é bella ♥ Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review